Tips Lulus dan Contoh Soal - Tes psikologi (Phsicology Test) atau lebih sering disebut tes psikotest merupakan salah satu bab dan tahap perektutan karyawan di banyak perusahan. Apakah perusahaan BUMN, perbankan (bank), TNI, Polri, cpns dan akademisi ibarat UI (Universitas Indonesia) maupun perusahaan swasta ibarat astra dan yang lainnya. Tujuan dari psikotes itu sendiri mempunyai kesamaan diantaranya yaitu untuk mengukur aspek individu secara psikis. juga sanggup diaplikasikan kepada bawah umur maupun cukup umur dan bisa berbentuk tertulis, proyektif, atau penilaian secara ekspresi yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.
berbeda dengan tes potensi akademik (TPA), psikotes secara umum lebih kepada tes kepribadian. Kaprikornus didalam penilaian psikotes tidak berdasarkan siapa yang paling pintar, lantaran bisa saja orang yang secara akademik tidak begitu arif mengalahkan orang yang lebih pentar darinya dan lolos ujian psikotes. Hal ini sering terjadi, bahkan mungkin Anda pernah mengalaminya atau melihat orang lulusan perguruan tinggi terbaik belum bekerja atau diterima kerja di sebuah perusahaan lantaran selalu gagal dan tidak lolos psikotes.
Sungguh ironi melihat hal ini, namun inilah fakta yang sering terjadi dikalangan jobseekers atau pelamar kerja. memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Oleh lantaran itu saya ingin membantu dan akan memperlihatkan beberapa tips mengerjakan soal psikotes dan cara biar lolos psikotes kepada Anda dan berharap Anda tidak lagi gagal dalam ujian psikotes.
berbeda dengan tes potensi akademik (TPA), psikotes secara umum lebih kepada tes kepribadian. Kaprikornus didalam penilaian psikotes tidak berdasarkan siapa yang paling pintar, lantaran bisa saja orang yang secara akademik tidak begitu arif mengalahkan orang yang lebih pentar darinya dan lolos ujian psikotes. Hal ini sering terjadi, bahkan mungkin Anda pernah mengalaminya atau melihat orang lulusan perguruan tinggi terbaik belum bekerja atau diterima kerja di sebuah perusahaan lantaran selalu gagal dan tidak lolos psikotes.
Sungguh ironi melihat hal ini, namun inilah fakta yang sering terjadi dikalangan jobseekers atau pelamar kerja. memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Oleh lantaran itu saya ingin membantu dan akan memperlihatkan beberapa tips mengerjakan soal psikotes dan cara biar lolos psikotes kepada Anda dan berharap Anda tidak lagi gagal dalam ujian psikotes.
Contoh Soal dan Tips Mengerjakannya
Berikut ini terdapat beberapa contoh soal psikotes dan cara mengerjakan soal psikotes yang sering di keluarkan oleh perusahaan dalam ujian psikotes.
1. Tes Wartegg
Wartegg test atau tes wartegg terdiri dari 8 kotak dan pada masing-masing kotak berisi bentuk-bentuk tertentu ibarat titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Pada tes wartegg ini Anda akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut, kemudian menuliskan nama benda yang Anda gambar sesuai urutan gambar yang telah Anda buat, kemudian menuliskan nomor gambar yang mana paling Anda sukai dan tidak disukai, sulit dan gampang berdasarkan Anda. Penilaian dari tes wartegg ini yakni emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek bukan mahirnya Anda dalam menggambar. Berikut ini merupakan tumpuan soal tes wartegg.
Contoh soal wartegg test:
Tips dan cara mengerjakan soal wartegg test sebagai berikut: Sebaiknya pada tes wartegg ini Anda menggambar secara acak dan tidak berdasarkan nomor urut sesuai gambar, contohnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena kalau Anda menggambar berdasarkan urutan gambar 1,2,3,4,5,6,7,8 Anda akan dipandang oleh panitia penyelenggara psikotes (HRD) sebagai orang yang kaku atau konservatif. Sedangkan kalau Anda menggambar secara acak contohnya 6,1,4,2,7,8,3,5 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang bergerak kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.
Apabila Anda bergender pria, jangan mulai dengan nomor 5, lantaran beberapa anggapan menyebutkan hal ini kuat terhadap orientasi seks Anda. Berikut ini yakni salah satu tumpuan pengerjaan yang pernah saya dipakai untuk melewati tahap psikotes:
2. Test Kraepelin atau Pauli / Tes Koran
Tes kreapelin terdiri atas angka yang tersusun secara vertikal dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai dan karyawan atau pesrta tes diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan tanggapan sempurna disampingnya. Penilaian dari tes ini yakni perilaku terhadap tekanan, ketahanan, kemampuan daya adaptasi diri, ketelitian, konsisten, sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan.
Contoh soal kreapelin atau pauli / koran
Tips dan cara mengerjakan tes kreapelin
Usahakan jumlah angka yang Anda dijumlahkan benar dan stabil di masing-masing kolom. Hasilnya akan lebih baik kalau dibandingkan Anda memaksakan diri di awal tes namun menurun di pertengahan dan final tes. Kendalikan diri Anda untuk menghemat tenaga dan waktu sembari mendengar setiap perintah dari panitia
Jangan sekalipun memakai pensil mekanis dalam tes kreapelin ini, melainkan pensil biasa atau pulpen saja sesuai dengan perintah panitia, lantaran tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis ujungnya akan gampang patah atau habis sehingga memakan waktu untuk menggantinya, prosedur ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila Anda melaksanakan reload dalam 10 lajur berarti Anda telah kehilangan waktu 5-10 detik dan hal ini tentu merugikan Anda sendiri.
Teruslah fokuskan pikiran Anda dalam mengerjakan tes koran ini, dan jangan memikirkan sesuatu hal selain soal yang sedang Anda kerjakan. Karena kalau sedikit saja Anda lari dari fokus pikiran Anda, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga sanggup melambatkan pengisian angka dalam test. Berikut ini merupakan latihan tes kreapelin yang pernah saya kerjakan.
3. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)
Pada umumnya ketika tes epps kita akan diminta untuk menentukan kecenderungan (yang kita sukai) atau sifat yang menempel pada diri kita sendiri diantara 2 pernyataan. Terkadang ke-2 pernyataan tersebut tidak ada yang kita sukai atau merupakan sifat kepribadian kita, kita tetap harus menentukan salah satu yang mendekati diri kita. Tujuan tes epps (edwadrs personal preference schedule) ini untuk mengukur dan meninjau kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya dalam pekerjaan serta sejauh mana sifat yang kita miliki terhadap kococokan dengan posisi kerja yang kita lamar.
Contoh soal EPPS
Adapun tumpuan pertanyaannya soal epps sebagai berikut:
A. Saya suka menolong teman bila mereka sedang mengalami masalah
B. Saya bahagia melaksanakan pekerjaan bersama sampai selesai
Tips dan cara mengerjakan soal epps
Sebelum mengerjakan soal epps, nanti Anda akan diminta oleh panitia penyelenggara psikotes Anda untuk menentukan salah satu kecenderungan yang berdasarkan Anda ada pada diri Anda. Jika tanggapan Anda yakni pernyataan yang pertama Anda diminta melingkari aksara A dan kalau Anda menentukan tanggapan terhadap pernyataan yang kedua, Anda diminta melingkari huruf B. Saran saya dalam menjawab pertanyaan soal epps ini kepada Anda yakni jawablah pertanyaan yang sesuai atau mendekati sifat apa yang diperlukan atas pekerjaan atau posisi yang Anda duduki sehabis Anda lulus psikotes dan diterima kerja nantinya. Jangan menjawab diluar dari itu, walau Anda mempunyai loyalitas tehadap teman namun disini Anda tidak diminta untuk itu, melainkan keprofesionalan Anda ketika berkerja.
4. Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)
Tes analog ekspresi ini biasanya terdiri atas 30-40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang dinilaian dalam tes ini yaitu kemampuan logika Anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana Anda memahami lantaran dan akhir suatu permasalahan dalam pekerjaan.
Contoh soal analog verbal
hitam ><...... a. biru b.kecil c.malam d.putih e.gelap
Pola menjawab soal tes analog verbar ibarat berikut ini:
hitam = putih jadi, antonim dari hitam yakni putih dan jawabannya d.
Tips dan cara menjawab soal tes analog ekspresi
Apabila Anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, Anda sanggup mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali saya menghadapi tes ini, dan soal yang diberikan relatif sama. Lompati soal yang belum bisa Anda jawab ke soal berikutnya, dan jangan terpaku terhadap satu soal yang belum Anda ketahui lantaran waktu terus berjalan.
5. Tes Logika Aritmatika
Tes logika aritmatika terdiri dari deret angka, yang menjadi penilaian dari tes ini yakni kemampuan analisa Anda dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu yang berbentuk deret angka dan kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola yang ada.
Contoh Soal Logika Aritmatika
24 20 16 12 … …
Pola jawabannya: Setiap angka dikurang 4 maka lanjutan dari deret soal diatas yakni : 8 dan 4.
45 15 18 6 9 3 … …
Pola jawabannya:
n:3 n+3 n:3 n+3 ... ....
Tips dan cara mengerjakan soal tes logika aritmatika
Dalam mengerjakan soal ini jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 6-7 angka terdepan dalam deret namun adakalanya Anda melihat deret secara keseluruhan atau deret angka berikutnya, lantaran pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat angka. Sekali lagi saya katakan jangan terpaku hanya pada satu soal yang ingin tau ingin Anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya yang lebih gampang Anda kerjakan, lantaran terkadang soal di bawahnya lebih gampang dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk ke efektifan dan keefesienan terhadap waktu yang diberikan dalam menuntaskan soal logiaka aritmatika tersebut.