Dalam dunia ekonomi, khususnya ekonomi akuntansi, terdapat banyak sekali istilah ekonomi yang belum tentu di pahami oleh semua orang yang memang tidak pernah mempelajari ilmu ekonomi secara mendalam. Salah satunya yakni istilah yang biasa disebut sebagai jurnal penerimaan kas.
Bagi orang yang berkecimpung di dunia ekonomi, para hebat ekonomi dari banyak sekali universitas, pelaku ekonomi dari banyak sekali perusahaan, dan para mahasiswa fakultas ekonomi tentu sudah sangat paham dengan istilah tersebut.
Namun, bagi orang yang masih awam dengan dunia perekonomian, terang istilah jurnal penerimaan bukanlah sesuatu yang familiar terdengar di telinga. Bagi orang yang awam, untuk sanggup memahami hal tersebut memerlukan proses yang tidak cepat. Perlu proses pemahaman yang panjang sebelum seseorang sanggup menangkap makna dari jurnal tersebut.
Jurnal penerimaan kas merupakan sebuah jurnal yang wajib dimiliki oleh suatu perusahaan, baik perusahaan yang sudah besar maupun perusahaan yang masih berada dalam tahap berkembang. Jurnal tersebut dipakai untuk mencatat segala macam transaksi yang dilakukan oleh perusahaan terkait penerimaan kas.
Untuk menciptakan jurnal tersebut, setiap perusahaan tentu telah mempunyai standar mekanisme masing masing yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, namun pada dasarnya tetap sama. Hal tersebut terjadi alasannya yakni di setiap perusahaan terdapat banyak sekali macam jenis pemasukan, sehingga antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya, tidak sanggup men-general-kan mekanisme pembuatan jurnal penerimaan tersebut.
Secara umum, inti dari jurnal penerimaan kas terletak pada kolom kolom penting ibarat kolom tanggal, kolom keterangan, kolom kas yang diterima, kolom penjualan, kolom piutang, kolom akun, dan kolom jumlah.Kolom kolom tersebut merupakan kolom untuk jurnal secara standar. Namun, dengan bermacam-macam jenis pemasukan dan kebutuhan, maka perusahaan sanggup merevisi kolom kolom tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Bagi orang yang berkecimpung di dunia ekonomi, para hebat ekonomi dari banyak sekali universitas, pelaku ekonomi dari banyak sekali perusahaan, dan para mahasiswa fakultas ekonomi tentu sudah sangat paham dengan istilah tersebut.
Namun, bagi orang yang masih awam dengan dunia perekonomian, terang istilah jurnal penerimaan bukanlah sesuatu yang familiar terdengar di telinga. Bagi orang yang awam, untuk sanggup memahami hal tersebut memerlukan proses yang tidak cepat. Perlu proses pemahaman yang panjang sebelum seseorang sanggup menangkap makna dari jurnal tersebut.
Jurnal penerimaan kas merupakan sebuah jurnal yang wajib dimiliki oleh suatu perusahaan, baik perusahaan yang sudah besar maupun perusahaan yang masih berada dalam tahap berkembang. Jurnal tersebut dipakai untuk mencatat segala macam transaksi yang dilakukan oleh perusahaan terkait penerimaan kas.
Sumber Kas Perusahaan
Kas dalam sebuah perusahaan sanggup diperoleh dari banyak sumber. Misalnya dari hasil penjualan produk produk perusahaan, setoran modal pemilik perusahaan, pencairan dana kredit bank, penagihan piutang, penagihan wesel tagih beserta bunganya, dan lain lain. Semua pemasukan tersebut wajib tercatat di dalam jurnal penerimaan, baik yang dibayar dengan memakai giro, cek, wesel pos, dan sebagainya yang merupakan jenis pembayaran tunai.Untuk menciptakan jurnal tersebut, setiap perusahaan tentu telah mempunyai standar mekanisme masing masing yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, namun pada dasarnya tetap sama. Hal tersebut terjadi alasannya yakni di setiap perusahaan terdapat banyak sekali macam jenis pemasukan, sehingga antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya, tidak sanggup men-general-kan mekanisme pembuatan jurnal penerimaan tersebut.
Secara umum, inti dari jurnal penerimaan kas terletak pada kolom kolom penting ibarat kolom tanggal, kolom keterangan, kolom kas yang diterima, kolom penjualan, kolom piutang, kolom akun, dan kolom jumlah.Kolom kolom tersebut merupakan kolom untuk jurnal secara standar. Namun, dengan bermacam-macam jenis pemasukan dan kebutuhan, maka perusahaan sanggup merevisi kolom kolom tersebut sesuai dengan kebutuhan.